Salah satu jenis sensor
cahaya adalah LDR (Light Dependent Resistor). Dengan sensor ini,
kita bisa membuat alat yang berkaitan dengan cahaya seperti jemuran otomatis,
tracking arah sumber cahaya matahari, lampu otomatis (untuk rumah, aquarium,
dll), atau sebagai pengatur intensitas cahaya lampu untuk tananaman di dalam
ruangan, dan banyak lagi lainnya. Di pasaran ada LDR yang berukuran 4 mm dan 11
mm. Pada Gambar di
bawah ini adalah LDR dengan
ukuran 11 mm.
Cara Kerja LDR
LDR disebut juga
sebagai photoresistor sebab alat ini akan memiliki resistansi
yang akan berubah seiring dengan perubahan intensitas cahaya yang mengenainya.
Dalam kondisi gelap, resistansi LDR bisa mencapai 10 M ohm, tapi dalam kondisi
terang, resistansi LDR turun hingga 1 K ohm bahkan bisa kecil lagi (Gambar 6.2
dan 6.3). Sifat inilah yang membuat LDR bisa dimanfaatkan sebagai sensor
cahaya.
LDR terbuat dari sebuah
cakram semikonduktor seperti kadmium sulfida dengan dua buah elektroda pada
permukaannya. Pada saat intensitas cahaya yang mengenai LDR sedikit, bahan dari
cakram LDR tersebut menghasilkan elektron bebas dengan jumlah yang relatif
kecil. Sehingga hanya ada sedikit elektron untuk mengangkut muatan elektrik.
Artinya saat intensitas cahaya yang mengenai LDR sedikit maka LDR akan memiliki
resistansi yang besar.
Gambar Resistansi LDR
diterangi lampu
Gambar Resistansi LDR ketika lampu dihalangi kertas
Sedangkan pada saat
kondisi terang, maka intensitas yang mengenai LDR banyak. Maka energi cahaya
yang diserap akan membuat elektron bergerak cepat sehingga lepas dari atom
bahan semikonduktor tersebut. Dengan banyaknya elektron bebas, maka muatan
listrik lebih mudah untuk dialirkan. Artinya saat intensitas cahaya yang
mengenai LDR banyak maka LDR akan memiliki resistansi yang kecil dan menjadi
konduktor yang baik.
Gambar di atas adalah
resistansi pada LDR dalam kondisi terang dan kondisi gelap. Dalam kondisi
terang, resistansi masih kisaran 1K
ohm, dan ketika cahaya sedikit terhalangi sehingga agak gelap, maka resistansi meningkat hingga puluhan kilo ohm. Karakteristik inilah yang bisa kita manfaatkan untuk mengaktifkan relay dan menghidupkan lampu.
ohm, dan ketika cahaya sedikit terhalangi sehingga agak gelap, maka resistansi meningkat hingga puluhan kilo ohm. Karakteristik inilah yang bisa kita manfaatkan untuk mengaktifkan relay dan menghidupkan lampu.
Rangkaian Dasar LDR
Gambar
Rangkaian pembagi tegangan
Ketika ingin menjadikan
LDR sebagai sensor, maka kita bisa mengacu pada rangkaian resistor sebagai
pembagi tegangan. Dengan menggabungkan antara LDR dengan resistor (atau
potensiometer), maka kita bisa mendapatkan variasi tegangan (pada V1 atau V2)
yang nantinya menjadi inputan pada pin analog Arduino.
Tegangan pada V1 atau
V2 dapat dihitung berdasarkan hukum ohm dan aturannya pada rangkaian seri. Pada
rangkaian tersebut, arus pada semua titik dalam rangkaian tersebut nilainya
sama sehingga kita bisa menghitung V1 atau V2 tanpa mengetahui arus yang
mengalir. Lalu bagaimana cara menghitung V1 dan V2?
Pada rangkaian, ada 3
titik yang memiliki tegangan berbeda. Tegangan Vin, tegangan pada R1, dan
tegangan pada R2. Berdasarkan hukum ohm, Vin, V1, dan V2 bisa dihitung dengan
cara:
Jika ingin menghitung
Vl, maka kita tinggal mensubstitusikan antara pers 1 dan pers 2.
Atau lebih umum dikenal
dengan rumus :
Lalu jika ingin
menghitung V2, maka rumusnya adalah:
Berdasarkan cara kerja
rangkaian tersebut, maka rangkaian untuk sensor cahaya adalah sebagai berikut:
Berdasarkan Rangkaian,
yang perlu Anda siapkan adalah resistor 10 K ohm, LDR, dan beberapa kabel
jumper. Agar bisa coba- coba, silakan resistor 10 K ohm bisa Anda ganti dengan
potensiometer 50 K atau 100 K, sehingga Anda lebih mudah ketika mencoba dengan
resistansi yang berbeda. Potensiometer juga bisa digunakan untuk kalibrasi
input pada Arduino.
1.
Salah satu kaki LDR disambungkan ke VCC pada Arduino
2.
Salah satu kaki Resistor disambungkan ke GND pada
arduino
3.
Sambungkan sisa kaki LDR dan sisa kaki resistor,
kemudian sambungan tersebut dihubungkan ke pin A0 pada board Arduino
Program Sensor Cahaya
// Sketch Program sensor cahaya
// pin A0 ke LDR
const int pinLDR = A0;
void setup() {
Serial.begin(9600);
pinMode(pinLDR, INPUT);
}
int dataLDR = 0;
void loop() {
dataLDR = analogRead(pinLDR);
Serial.print("dataLDR : ");
Serial.print(dataLDR);
Serial.print(" Kondisi : ");
if(dataLDR < 150){
Serial.println("GELAP");
}else if(dataLDR < 300){
Serial.println("REDUP");
}else if(dataLDR < 450){
Serial.println("TERANG");
}else{
Serial.println("SILAU");
}
delay(1000);
}
Tidak ada komentar:
Posting Komentar