Sabtu, 22 Agustus 2020

Refleksi Perancangan Pembelajaran Inovatif

Merancang Pembelajaran Inovatif

Rancangan pembelajaran adalah suatu prosedur sistematis yang terdiri dari beberapa komponen menjadi satu kesatuan yang saling terkait dan mempengaruhi untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu secara konsisten dan teruji. Rancangan pembelajaran inovatif dapat dimaknai sebagai aktivitas persiapan pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan unsur-unsur pembelajaran terbaru di abad 21 dan terintegrasi dalam komponen maupun tahapan pembelajaran yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Unsur-unsur pembelajaran terbaru yang dimaksud, antara lain; TPACK (technological, pedagogical, content knowledge) sebagai kerangka dasar integrasi teknologi dalam proses pembelajaran, pembelajaran berbasis Neuroscience, pendekatan pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts, and Mathematics), dan unsur-unsur lain yang terintegrasi di dalam komponen dan tahapan pembelajarannya.

Karakteristik   rancangan          pembelajaran   inovatif            ditandai           dengan penerapan unsur-unsur baru pembelajaran abad 21, antara lain: kolaborasi peserta didik-guru, berorientasi pada HOTS, mengintegrasikan ICT, berorientasi pada keterampilan belajar, mengembangkan keterampilan Abad 21 (4C) dan 6 literasi, serta penguatan pendidikan karakter peserta didik.

Karakter lainnya yaitu adanya penerapan konsep TPACK, Neuorscience, Model pembelajaran STEAM maupun Digital Learning.

Penyusunan rancangan pembelajaran inovatif sebaiknya didasarkan pada urutan; tiap  komponen  dan  penerapan; prinsip-prinsip  penyusunan  RPP berdasarkan; Permendikbud; No.22  Tahun  2016  dengan  mengintegrasikan karakterisitik; pembelajaran; inovatif  abad; 21.   Penerapan  atau  integrasin karakterisitik pembelajaran inovatif abad 21 dalam RPP ada pada komponen Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), Rumusan Tujuan Pembelajaran, Langkah-langkah Aktivitas Pembelajaran, Model dan Metode pembelajaran, Media dan Sumber Belajar, serta Penilaian.

Merancang Pembelajaran STEAM

Rancangan pembelajaran STEAM yaitu segala kegiatan persiapan pelaksanaan pembelajaran yang menerapkan unsur-unsur pendekatan STEAM baik secara tertanam (embedded) maupun terpadu (integrated) dalam komponen maupun tahapan rencana pembelajaran yang akan dilaksanakan guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

 

Langkah-langkah menyusun RPP dengan pendekatan STEAM dapat dimulai dengan menyusun rumusan Tujuan Pembelajaran, mengeksplorasi Materi Pembelajaran, menentukan Model dan Metode Pembelajaran, dan menentukan Media, Alat dan Sumber Belajar, Menyusun Kegiatan Pembelajaran, menyusun Penilaian Pembelajaran, dan menyusun Kegiatan Tindak Lanjut.

Merancang Pembelajaran Blended Learning

Ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, ketika hendak menyusun perencanaan pembelajaran inovatif “blended learning”, diantaranya yaitu;              

1) menentukan model “blended learning” yang sesuai dengan karakteristik peserta didik,  fasilitas  belajar,  ketersediaan  akses  terhadap  teknologi, durasi  jam pelajaran,  dan  penguasaan  aplikasi  teknologi            e-learning  oleh  guru;    

2) menyusun rencana pembelajaran inovatif “blended learning” yang mencakup kegiatan: (a) menentukan tema pembelajaran, menuliskan kembali: identitas RPP, kompetensi inti, dan kompetensi dasar dari RPP konvensional ke dalam RPP “blended learning”; (b) menganalisis rumusan tujuan pembelajaran yang ada pada RPP konvensional sebelum dituangkan ke dalam RPP “blended learning”; (c) menentukan metode penilaian dan kegiatan pembelajaran “blended          learning”          untuk   mencapai         tujuan  yang  telah            ditetapkan;        (d) menganalisis kegiatan pelaksanaan pembelajaran pada RPP (konvensional) yang telah Anda buat sebelumnya dan menyusun Rencana Kegiatan Pembelajaran “Blended Learning”; serta

3) menyiapkan bahan, alat/media, dan sumber belajar tatap muka dan daring. Ada beberapa aplikasi teknologi e-learning yang tersedia gratis di enternet yang bisa dipakai guru untuk melaksanakan pembelajaran “blended learning” di sekolah, diantaranya yaitu: Cisco Webex, SEVIMA EdLink, Google Classroom, Zoom Cloud Meeting, Edmodo, Moodle, dan Schoology. Setiap aplikasi dapat dimanfaatkan dengan mempertimbangkan kelebihan dan kelemahan masing-masing.

Merancang Pembelajaran Project Based Learning

PjBL merupakan pendekatan inovatif yang mengajarkan beragam strategi untuk  mencapai  kesuksesan  abad  21  (Bell,  2010), membantu  peserta  didik mengembangkan keterampilan abad 21 (Ravitz et.al, 2011), meningkatkan tanggungjawab (Johann et.al, 2006), melatih pemecahan masalah, self direction, komunikasi, dan kreativitas (Wurdinger & Qureshi, 2015). Satu hal PjBL luwes diterapkan untuk berbagai jenjang pendidikan.   Gregory & Chapman (2007) menyatakan PjBL bisa dikatagorikan; (a) proyek terstruktur (structured project), (b) proyek sesuai topik (topic related project), (c) proyek terbuka tertutup (open ended project).   Pembelajaran berbasis proyek intinya meletakkan pebelajar sebagai subyek belajar yang aktif, mendorong munculnya inisiatif dan proses eksplorasi, memberikan kesempatan menerapkan apa yang dipelajari, kesempatan untuk mempresentasikan atau mengkomunikasikan dan mengevaluasi kinerjanya.

PjBL menganut teori belajar konstruktivistik. Driscoll (2000) menyatakan prinsip-prinsip pembelajaran kontruktivistik adalah; (1) melibatkan pebelajar dalam aktivitas nyata, (2) negosiasi sosial dalam proses belajar, (3) kolaboratif dan pengkajian multiperspektif, (4) dukungan menentukan tujuan dan mengatur proses belajar, dan (5) dorongan merefleksikan apa dan bagaimana sesuatu dipelajari.

Langkah-langkah merancang pembelajaran Project Based Learning dilakukan melalui tahapan sebagai berikut: Menelaah KI dan KD, mana yang cocok, menulis Identitas, Menuliskan Indikator, Menuliskan Tujuan pembelajaran, Menentukan Metode Pembelajaran, Menuliskan Sumber Belajar, Menentukan Langkah-langkah Pembelajaran, dan Menilai Hasil Pembelajaran.

Jumat, 24 Maret 2017

Project Belajar Arduino Part 7 : Membuat Multiple Alarm dan Dikendalikan Dengan PC Melalui Serial Port

Project kali ini membuat multiple Alarm menggunakan Arduino dan dikendalikan menggunakan aplikasi PC melalui port serial.
Aplikasi PC dibuat menggunakan Borland Delphi 10.1 Seattle dengan tambahan Komponen TMS Component Pack - TMS Software dan Comport.
Project ini bisa mengendalikan 16 alarm dan sekaligus menyalakan 16 relay yang terhubung dengan rangkaian.
Berikut aplikasi yang dijalankan di PC


Alarm/ Relay akan aktif bila berada diantara Waktu Mulai dan Selesai
Software alarm bisa diunduh di sini Control LED 

Project Belajar Arduino Part 6 : Membuat Jam Alarm Menggunakan Tiny RTC DS1307

Dalam proyek ini, kami merancang Jam dengan alarm berbasis Arduino. Real Time Clock atau RTC adalah jam menggunakan baterai yang memberikan waktu bahkan ketika tidak ada daya eksternal atau mikrokontroler diprogram.
RTC menampilkan jam dan kalender dengan semua fungsi ketepatan waktu. Baterai, yang terhubung ke RTC adalah salah satu yang terpisah dan tidak terkait atau terhubung ke catu daya utama.



Project Belajar Arduino Part 5 : Membuat Jam Menggunakan Tiny RTC DS1307

Waktu adalah urutan gerak atau peristiwa menurut persepsi yang mengamatinya, dan waktu itu relatif, karena di setiap tempat dan bagi setiap orang itu beda. Nah... dalam postingan kali ini saya ingin berbagi informasi yang bersangkutan tentang waktu, dan dapat berguna untuk yang sedang belajar tentang elektronika dan pemprograman yaitu RTC (Real Time Clock).
RTC (Real Time Clock) merupakan sebuah IC yang memiliki fungsi untuk menghitung waktu, mulai dari detik, menit, jam, tanggal, bulan, serta tahun. Ada beberapa RTC yang di jual di pasaran, seperti : DS1307, DS1302, DS12C887, DS3234.

Kamis, 16 Maret 2017

Project Belajar Arduino Part 4 : Membuat Countdown Timer dengan Arduino dan Android

Pada artikel kali ini kita akan mencoba membuat countdown timer dengan Arduino. Apa itu Countdown timer? Menurut Wikipedia Indonesia, Penghitung waktu mundur (countdown timer) adalah sejenis stopwatch yang dapat menunjukan banyaknya sisa waktu yang tersedia sampai batas waktu yang ditentukan. 


Countdown timer banyak sekali manfaatnya untuk kehidupan sehari - hari apabila kita menggunakannya dengan bijak. Contoh kecilnya adalah Timer pada Mesin cuci, Timer pada Oven, Timer pada stop kontak dan lain lain.

Dan pada tutorial kali ini, kita akan mencoba men-setting Timer countdown pada Arduino dengan menggunakan aplikasi Android dan komunikasi Wireless via Bluetooth. Dengan aplikasi ini kita dapat Set Countdown Timer maksimal 24 Jam, dan output dari countdown timer ini dapat ente sesuaikan dengan kebutuhan ente. Bila pada tutorial ini, output dari countdown timernya ane gunakan untuk mengaktifkan led dan buzzer sebagai indikator.

Jumat, 10 Maret 2017

Project Belajar Arduino Part 3 : Membuat Countdown Timer Dengan LCD dan Keypad

Langkah 1: Perangkat yang Dibutuhkan


Untuk membuat project ini, kita memerlukan beberapa perangkat diantaranya:
1. Sebuah PC yang terinstall Arduino IDE
2. Arduino atau Arduino kompatibel, paling disukai Arduino Pro Mini.
3. Sebuah LCD dengan atau tanpa backlight.
4. Trimport 50K Ohm
5. Beberapa kabel jumper.
6. USB FTDI/ USB TTL PL2303HX
7. Keypad 3x4 - 1 buah

Langkah 2: Merangkai Hardware Countdown

1. Pasangkan semua komponen seperti pada gambar berikut


Kamis, 09 Maret 2017

Project Belajar Arduino Part 2 : Stopwatch Arduino Sederhana Dengan 2 Tombol

Langkah 1: Perangkat yang Dibutuhkan

Untuk membuat project ini, kita memerlukan beberapa perangkat diantaranya:
1. Sebuah PC yang terinstall Arduino IDE
2. Arduino atau Arduino kompatibel, paling disukai Arduino Pro Mini.
3. Sebuah LCD dengan atau tanpa backlight.
4. Beberapa kabel jumper.
5. USB FTDI/ USB TTL PL2303HX

Jika Anda tidak memiliki salah satu diantaranya, maka silakan mencarinya pada toko online / toko hobi elektronik offline.

Langkah 2: Merangkai Hardware Stopwatch

Untuk merakit Stopwatch, pertama anda perlu mensolder pin header untuk LCD dan kemudian menghubungkan Arduino Pro Mini atau Anda melihat gambar di bawah ini:

Project Belajar Arduino Part 1 : Stopwatch Arduino Sederhana Tanpa Tombol





Stopwatch Arduino terbuat dari contoh library LiquidCrystal yang. Project ini menunjukkan waktu saat mulai direset. Instructable ini terinspirasi oleh instructuble diciptakan oleh Conor M - Arduino Stopwatch.  Kode ini diambil dari Electrify  dan kode ini super sederhana dan ringan.

Tutorial Belajar Arduino Part 14: Sensor Ultrasonik

Gelombang ultrasonik merupakan gelombang yang umum digunakan untuk radar untuk mendeteksi keberadaan suatu benda dengan memperkirakan jarak antara sensor dan benda tersebut. Dalam ebook ini, kita akan mempelajarinya dengan salah satu sensor ultrasonik HC-SR04 sebab sensor ini juga relatif terjangkau untuk pembelajaran. Bentuk fisik dari sensor ini tampak seperti gambar Sensor ultrasonik HC-SR04


Sekilas tentang Sensor Ultrasonik
Sensor ultrasonik adalah sebuah sensor yang berfungsi untuk mengubah besaran fisis (bunyi) menjadi besaran listrik dan sebaliknya. Cara kerja sensor ini didasarkan pada prinsip dari pantulan suatu gelombang suara sehingga dapat dipakai untuk menafsirkan eksistensi (jarak) suatu benda dengan frekuensi tertentu. Disebut sebagai sensor ultrasonik karena sensor ini menggunakan gelombang ultrasonik (bunyi ultrasonik).
Gelombang ultrasonik adalah gelombang bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi yaitu 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik tidak dapat di dengar oleh telinga manusia. Bunyi ultrasonik dapat didengar oleh anjing, kucing, kelelawar, dan lumba-lumba. Bunyi ultrasonik bisa merambat melalui zat padat, cair dan gas. Reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat padat hampir sama dengan reflektivitas bunyi ultrasonik di permukaan zat cair. Akan tetapi, gelombang bunyi ultrasonik akan diserap oleh tekstil dan busa.

Tutorial Belajar Arduino Part 13: Sensor Cahaya

Salah satu jenis sensor cahaya adalah LDR (Light Dependent Resistor). Dengan sensor ini, kita bisa membuat alat yang berkaitan dengan cahaya seperti jemuran otomatis, tracking arah sumber cahaya matahari, lampu otomatis (untuk rumah, aquarium, dll), atau sebagai pengatur intensitas cahaya lampu untuk tananaman di dalam ruangan, dan banyak lagi lainnya. Di pasaran ada LDR yang berukuran 4 mm dan 11 mm. Pada Gambar di bawah ini adalah LDR dengan ukuran 11 mm.